NOISEGARAGE.ID : Band duo rock purbakala, Balau, yang dinaungi oleh Suryanegara Hanata Kusuma dan Putra Fuadillah, telah menarik perhatian sejak terbentuknya pada Sabtu Pahing, 23 Sapar 1953 (Sabtu, 3 November 2018). Dengan sedikit wawasan tentang peradaban tanah Jawa di masa lampau, Balau mencoba menginterpretasikan elemen-elemen tersebut dalam format musik instrumental yang mereka usung.
Setelah sukses merilis music video/single pertama pada 19 Oktober 2019 dan album “Bhairawa Tantra” dalam bentuk kaset pita pada 18 September 2021, Balau kini siap untuk merilis karya terbaru mereka dalam format music video.
“Pancamakara,” track nomor dua dari album “Bhairawa Tantra,” telah dipilih untuk menjadi karya terbaru dalam format music video. Dipilihnya “Pancamakara” tidak tanpa alasan, karena lagu ini diyakini menjadi jembatan menuju album Balau selanjutnya.
Music video “Pancamakara” direncanakan akan dirilis pada Sabtu Kliwon, 17 Jumadil Akhir 1957 (Sabtu, 30 Desember 2023) di kanal YouTube Balau. Untuk merayakan perilisan tersebut, Balau juga akan menggelar sebuah acara hajatan yang menarik, berkonsep talkshow dan sesi pemutaran. Dalam acara tersebut, akan dihadirkan Dany Dwi Anggoro, yang bertanggung jawab sebagai eksekutor dari music video “Pancamakara,” serta Mentari Isnaini, yang memerankan karakter utama dalam video tersebut.
“Pancamakara” sendiri merupakan sebuah ritual yang bertujuan untuk mencapai Moksha, sebuah konsep pembebasan dalam kepercayaan Hindu, dengan cara sesingkat-singkatnya melalui pengalaman total terhadap kenikmatan duniawi. Ritual ini dikenal juga dengan sebutan Ma Lima, yang terdiri dari Mada, Matsya, Mudra, Mamsa, dan Maithuna. Kelima ritual ini diinterpretasikan oleh Mentari Isnaini dalam bentuk seni gerak yang membalas musik Balau dalam “Pancamakara.”
Dengan merilis karya terbaru ini, Balau semakin menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam genre musik purbakala, dan diharapkan dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia musik.