NOISEGARAGE.ID: Kota Bandung, sebuah pusat kehidupan yang terus berkembang di antara keramaian industri dan kepadatan penduduk. Di kota ini tersimpan kisah menarik dari sebuah komunitas musik salah satunya Band cadas yang bernama Ressus.
Nama Ressus bukanlah sekadar sembarang nama, melainkan sebuah manifestasi dari makna yang dalam: membuat nyaman, memberi ketenangan, dan menjangkau umur panjang.
Terlahir dari ketidakpuasan akan kondisi sosial dan budaya yang dianggap semakin kehilangan identitas, Ressus muncul sebagai bentuk perlawanan, sebuah counter culture yang lahir pada tanggal 12 Desember 2012.
Mereka bukan sekadar sebuah band, melainkan sebuah wadah ekspresi yang menghadirkan kejujuran dan realitas yang tak terelakkan. Musik dan lirik mereka menjadi cermin dari realitas sekitar, mencerminkan sudut pandang radikal yang sering kali diabaikan.
Personel Ressus terdiri dari Irvan sebagai vokalis utama, Iko dan Ian sebagai gitaris, Opan mengisi posisi bass, dan Zin yang bertanggung jawab atas ritme drum. Bersama, mereka menciptakan sebuah harmoni yang menggugah, menghadirkan suara yang membebaskan pemikiran.
Pada tahun 2015, Ressus merilis debut album mereka yang berjudul “Zionis”, sebuah karya yang mencerminkan keberanian mereka dalam menyuarakan kebenaran. Dan kini, di tahun 2024, mereka tengah menggarap single terbaru bertajuk “Satan Rules”, sebuah eksplorasi lebih dalam terhadap realitas yang tak selalu nyaman.
“Sekarang mudah-mudahan tidak ada halangan progres single dan album,” ujar Zin.
Drummer Ressus menggambarkan harapan mereka dalam menghadirkan karya-karya yang tak hanya menghibur, tetapi juga menggerakkan jiwa. Dengan rencana untuk merilis video klip untuk single baru mereka, Ressus siap untuk terus menapaki jalur musik yang penuh dengan kejujuran, ketenangan, dan realitas yang tak terelakkan.